Kamis, 02 Agustus 2012

Pendidikan Jarak Jauh? Why Not.

1.      Perbedaan model pembelajaran pendidikan tatap muka dan pendidikan jarak jauh dari sisi Pengajar (Guru / Dosen) menurut saya adalah berdasarkan jadwal pertemuan (waktu) dan cara penyampaian materi pembelajaran.
·         Apabila dengan sistem tatap muka tentu saja guru/dosen lebih terikat dan dominan pada waktu dan jadwal tatap muka pemberian materi sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebagai mana mestinya, sedangkan dengan metode pembelajaran pendidikan jarak jauh, maka guru/dosen bebas menentukan jadwal belajar dan tatap muka dengan siswa atau mahasiswa didiknya, melalui media jarak jauh seperti internet, televisi, radio dll, pendidikan tidak akan terbatas jarak dan waktu apabila dilakukan dengan metode pendidikan jarak jauh ini.
·          Lalu cara penyampaian guru / dosen dengan metode pendidikan tatap mukan dan pendidikan jarak jauh pun berbeda. Apabila dengan metoda pendidikan tatap muka, media pembelajaran bisa secara langsung atau face to face. Sedangkan dengan metode pendidikan jarak jauh, metode penyampaiannya harus melalui media penyampaian yang effisien  dan bisa dijangkau dimana saja. Contohnya internet, televisi, radio, dan lain-lain.Perbedaan model pembelajaran pendidikan tatap muka dan pendidikan jarak jauh dari sisi Pengajar (Guru / Dosen) menurut saya adalah berdasarkan jadwal pertemuan (waktu) dan cara penyampaian materi pembelajaran. 
2.      Perbedaan model pembelajaran pendidikan tatap muka dan pendidikan jarak jauh dari sisi Peserta didik (siswa / mahasiswa) menurut saya adalah berdasarkan Jadwal belajar, dan sistem belajar, jumlah peserta didik.
·         Apabila dengan metode pendidikan tatap muka, peserta didik harus mematuhi jadwal yang ada, datang ke kampus atau ke sekolah tepat waktu dan sesuai jadwal yang telah ditentukan dan ditetapkan berdasarkan mata kuliah atau mata pelajaran. Sedangkan dengan metode pendidikan jarak jauh siswa didik bebas melakukan kegiatan belajar dimana saja dan kapan saja tergantung siswa bagaimana cara dan kemauan siswa / mahasiswa tersebut untuk memanagement waktu dan tempat belajar secara tepat da cerdas.
·         Berdasarkan sistem belajar juga berbeda, dengan metode pendidikan tatap muka mahasiswa akan terpaku pada sistem belajar yang ada, belajar duduk dikelas, mengerjakan tugas yang telah disampaikan dan harus mengambil seluruh mata kuliah, lalu pulang sekolah / kuliah. Sedangkan dengan metode pendidikan jarak jauh siswa didik belajar melalui media lebih mandiri, tidak bertatap muka langsung dengan pengajar dan bebas menetukan jadwal belajar, serta bebas memilih mata kuliah sesuai kebutuhan.
3.      Bahan Ajar yang digunakan bisa saja sama materinya tapi cara penyampaiannya yang berbeda, media penyampaiannya pun berbeda. Media pembelajaran dengan metode pendidikan jarak jauh bisa dengan media apa saja yang bisa dijangkau dimana saja dan kapan saja, contohnya internet dengan moodle, blog, youtube, google+, facebook, ym, email, skype dll.

            Peranan media pembelajaran sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran model PJJ. Dan Kriteria yang dibutuhkan dari sebuah media pembelajaran agar dapat memenuhhi kebutuhan proses belajar mengajar dalam PJJ adalah :
1.      Media pembelajaran harus mempunyai tujuan untuk memberikan dan meningkatkan motivasi peserta didik
2.      Media harus merangsang peserta didik untuk mengingat apa yang sudah dipelajari.
3.      Media yang baik akan mengaktifkan peserta didik dalam memberikan tanggapan, umpan balik, dan juga mendorong peserta didik untuk melakukan praktek-praktek dengan benar.
4.      Penggunaan media harus terencana, untuk menghindari adanya komunikasi yang tidak lengkap, tidak tuntas, atau tertunda.


            Melalui Permendikbud No.24, PJJ telah diberikan ruang dan payung hukum untuk dikembangkan.
·         Yang menjadi faktor pendukung pelaksanaan PJJ di Indonesia adalah
1.      Falsafah belajar  seumur  hidup : Manusia yang berhenti belajar adalah manusia yang tidak bisa hidup di dalam dunia terbuka.
2.      Education for all ( pendidikan untuk semuanya ) : Pendidikan haruslah dijadikan sebagai kebutuhan pokok bagi mempertahankan dan meningkatkan martabat manusia.
3.      Teknologi pendidikan : Teknologi pendidikan pada awal mulanya berkembang untuk meningkatkan kemampuan belajar mengajar.
4.      Program studi teknologi pendidikan : Program ini lahir dari tahun 70-an, bahkan didalam perkembangannya mempelopori program studi sampai kepada jenjang S2 dan S3.
5.      Inovasi pendidikan : Oleh pemerintah dikembangkan balai – balai untuk pengembangan media, seperti dijakarta terdapat pusat tegnologi komunikasi pendidikan dan kebudayaan  (PUSTEKKOM ).

·         Yang menjadi kendala perkembangan PJJ di Indonesia adalah :
1.      Keterbatasan Teknologi sebagai fasilitas Media PJJ seperti Internet yang tidak merata di seluruh pelosok Indonesia.
2.      Kebudayaan masyarakat Indonesia yang masih kental yaitu lebih banyak mendengar dan bebicara langsung bukan membaca dan menemukan pemecahan masalah secara mandiri
3.      Dan kurangnya tingkat literasi masyarakat terhadap Information Communication Technology (ICT). Susahnya bagi masyarakat melakukan interaksi melalui internet.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar